Rabu, 20 Januari 2010

die, love and disaster. .

Hei, lama tidak berjumpa..
belakangan ini gw gak begitu mood buat nulis, bahakan nulis puisi pun udah lama gak gw lakuin.

ok, i'm in the middle of holiday (yg sebentar lagi akan berakhir). ipk gw buat semester ini memuaskan.. thanks GOD!! dan semester depan gw dapet temen" yang baik dan baru juga tentunya and i can't wait to meet them! yeah!

sebulan lebih gw stay dirumah saat liburan ini alhasil gw jadi males banget buat balik ke depok.. disini gw betah, nyaman, aman dan menggemuk. hehehe( part menggemuk,i hate so much!!)

a lot of things comes to my mind, and its hard to spit it out.. hmm,lets start one by one. .

gw concern sama gempa haiti yang menewaskan ratusan ribu org dan jutaan org kehilangan tempat tinggal. its really reminded me at tsunami 2004, but there is a differencies.. indonesian people dont give a shit to them.. its like we really didnt care and didnt know about the disaster.
its really pathetic.. kenapa kita tidak peduli? because they believe at the other religions? because they skin are different from our?? thats really a silly reasons..
harusnya kita peduli. harusnya kita membantu.. keadaan disana bahkan lebih parah daripada keadaan tsunami dulu.. its like hell in there. people live and slept outside, people fight for food and water, haiti people really want to get out from their own capital city.. thats really need our attention.

sekarang balik ke diri gw sendiri..
gw baru berulang tahun yang ke 18.. umur gw bertambah n kontrak gw dengan yang Maha Kuasa semakin berkurang waktunya..
ge baca 1 buku yang bagus bgt, judulnya TUESDAY WITH MORRIE. bercerita ttg seorang mahasiswa yg telah lama lulus dan menemani kembali mantan profesornya yang sekarat..
si mahasiswa bukan hanya meringankan beban si dosen tapi juga dapat pengalaman hidup yang menakjubkan dari dosennya yang ia anggap sebagai seorang mahaguru..
satu kata mutiara dari si dosen yang gw suka..
"begitu kita tahu bagaimana kita akan mati, berarti kita belajar bagaimana cara hidup"

gw pun berpikir, bagaimana gw nanti akan mati (sok tua banget), tapi hasilnya gw memikirkan kematian ini dengan lumayan serius. gw gak mau mati dan org" di sekitar gw tau kabar kematian gw dari koran, dari telepon polisi atau rumah sakit, atau bahkan mereka malah gak peduli dengan gw. gw pingin ketika gw harus meninggalkan dunia ini, gw gak kesakitan, gw bersama org" yang gw sayangi dan menyayangi gw, lalu gw perghi dengan damai. . thats really dream of every people.. tapi ada benarnya juga. semua orang ingin kematian mereka tanpa rasa sakit dan orang" di sekeliling mereka tidak akan melupakan mereka yang telah pergi..

"begitu kita tahu bagaimana kita akan mati, berarti kita belajar bagaimana cara hidup"
cara kita hidup untuk mendapatkan kematian yg 'menyenangkan' harus menyenangkan pula. menyenangkan untuk diri kita dan orang lain.. become a friendly person, a very kind person. that several way to get a peace when you're gone. intinya adalah berusaha sebaik-baiknya untuk diri kita sendiri dan orang lain. dapat membedakan kepentingan yang harus didahulukan antara kepentingan pribadi dan orang lain.

Di buku TUESDAY WITH MORRIE, si profesor mengajari pembaca bagaimana menjalani hidup dengan baik, intinya adalah mencintai. mencintai sesama manusia, mencintai sesama makhluk tuhan dan mencintai diri sendiri, dengan begitu kita dapat lebih menghargai hidup dan menjalani hidup dengan sebaik-baiknya..